Langsung ke konten utama

Public Speaking for Introvert

Kemarin saya ikut kelas public speaking online via zoom yang diselenggarakan oleh @lektur.co dan @dignitysocial dengan Speaker Kak Dita Soedarjo dan Kak Cheryl Tanzil bertema : Way For Introvert to Become Better at Public Speaking.

Sewaktu membaca judulnya, saya menyadari bahwa tema ini sangat menarik dan tidak banyak diangkat, karena kepribadian introvert seringkali dikaitkan dengan image pendiam, pemalu dan lain sebagainya. Namun, ternyata banyak hal menarik yang saya temukan, lho.

Anggapan bahwa introvert adalah pribadi yang cenderung pasif dan tidak bisa powerful seperti kepribadian ekstrovert di masyarakat adalah hal yang benar-benar salah dan seharusnya dipatahkan.

Jadi jangan sampai itu justru jadi excuse untuk tidak berkembang.

Oleh sebab itu sangat penting untuk mengenal siapa sih sebenarnya diri kita. Bukan hanya sekadar nama, tanggal lahir dan golongan darah, lebih dari itu, kita harus tahu tentang kelebihan kita, apa yang kita sukai, apa yang menjadi ketakutan kita, dan lain sebagainya.

Di kelas ini para peserta membayar biaya registrasi secara bebas tanpa ada minimal angka dan hasilnya akan digunakan untuk kegiatan amal atau charity. Jadi bisa dibilang, selain mendapatkan ilmu, kita juga bisa mendapatkan pahala.

Oh iya, ada satu hal lagi yang keren banget, yaitu fasilitas worksheet yang berisi pertanyaan-pertanyaan terkait diri sendiri. Bisa dibayangkan nggak, di era “following” yang membuat kita terbiasa mengikuti dan teknologi yang membuat kita cenderung lebih banyak melihat orang lain ini, kita justru diajak untuk mengenal lebih dalam tentang diri kita sendiri. 
 Dari sini mungkin nantinya kita akan kaget karena menemukan hal-hal istimewa dari diri kita yang selama ini tidak kita sadari. 
 
Jadi merasa beruntung deh bisa ikut kelas ini. Hehe

Balik lagi soal introvert dan public speaking, Kak Dita memberikan beberapa tips supaya seorang introvert bisa nyaman untuk berbicara :

1. Kenali Kekuatan dan Kelemahan Kita
Dengan mengenali kekuatan kita, otomatis kita akan lebih percaya diri dan kita bisa fokus untuk mengembangkan kekuatan tersebut. Dan dengan tahu kelemahan kita, kita bisa memilih langkah yang tepat untuk memperbaikinya.

2. Berbicaralah Tentang Hal yang Positif
Selalu bicarakan tentang hal yang positif, hindari membicarakan hal-hal yang negatif. Pada poin kedua ini, saya kok jadi ingat ya bahwa apa yang kita tanam adalah apa yang juga kita tuai. Kalau kita bicara hal positif, maka yang kita tarik dan yang kita dapatkan juga merupakan energi yang positif. Tapi kalau kita membicarakan hal negatif, selain nggak ada manfaatnya, berdosa pula. Dan itu secara nggak langsung akan bikin image kita jelek di depan orang lain. 

Oh iya, Kak Dita juga bilang, kalau bisa,bicarakan topik yang memang topiknya kita suka, sehingga kita tidak bosan. 

3. Jangan Pikirkan Orang Akan Setuju atau Tidak dengan Yang Kita Ucapkan  
Salah satu hal yang bikin kita mikir ribuan kali untuk bicara di depan publik adalah apakah ucapan kita akan diterima dengan baik atau tidak. Menurut Kak Dita, lebih baik sampaikan aja. Karena orang besar pun ide-ide nya juga sering ditolak dan itu merupakan sesuatu yang wajar, jadi jangan dibuat beban.

4. Jika Nervous Bayangkan Di Tengah-Tengah Audience Ada Orang-Orang Tercinta Yang Support Kita.
Kalau merasa tidak berani menatap mereka secara langung, tatap ke arah tengah (atas kepala atau kening mereka) sehingga kita tetap terlihat memandang audience.

5. Berikan Kesimpulan
Ulangi lagi apa yang sudah kita sampaikan di depan secara singkat supaya audience tetap bisa menangkap pesan yang kita ucapkan.

6. Terbiasalah Menulis dan Membaca
Semakin sering kita menulis dan membaca, kita akan lebih mudah untuk berbicara.

Tips Public Speaking ala Kak Cheryl 

Sesi selanjutnya soal pendalaman public speaking dibawakan oleh kak Cheryl Tanzil, Talkshow Host and Former TV Journalist yang punya banyak pengalaman bekerja di beberapa stasiun televisi. Banyak banget tips dan trik yang dibagikan lho, yuk langsung kita simak poin-poin berikut :

1. Kuasai Konten
Penampilan dan wajah yang rupawan memang penting, tapi jika kita tidak benar-benar menguasai apa yang akan kita sampaikan, kita justru sedang melewatkan bagian terpentingnya. Bukan berarti penampilan tidak perlu diperhatikan, tentu penampilan itu tentu tetap harus bagus dan merupakan salah satu bentuk menghargai audience, tapi jangan pernah lupakan apa tujuan kita berdiri dan memutuskan untuk berbicara di depan publik sehingga wajib hukumnya menguasai materi yang kita bawakan. 

2. Introvert Bukanlah Sebuah Kelemahan
Justru orang-orang introvert biasanya lebih tekun. Ketekunan inilah yang harus kita gunakan sebagai sumber kekuatan, misalnya untuk membuat kita jadi lebih detail lagi dalam mempresentasikan sesuatu.

3. Be Your Self
Tidak usah memaksa menjadi seseorang yang memang bukan diri kita. Lebih baik tunjukkan saja apa yang menjadi keunikan kita dan bikin tren sendiri.

4. Bentuklah Sebuah Kebiasaan
Di dalam keseharian, biasakanlah membaca dan mengetahui apa yang terjadi hari ini melalui berita di media massa. Biasakan juga untuk mencatat serta berlatih bicara dengan mengeluarkan suara. 

Jika pada latihan awal kita menggunakan naskah lengkap, tidak maalah. Tapi usahakan dalam prosesnya kita semakin mempersingkatnya menjadi poin-poin, kemudian sampai pada tahap hafal di luar kepala. Setelah itu, coba menyampaikannnya dengan berjalan, bukan hanya diam di satu tempat. Pada latihan ini kita boleh berbicara di depan cermin atau juga merekam suara kita upaya kita bisa melakukan evaluasi.

5. Sering-Sering Latihan Visualisasi 
Lakukan dengan mata terpejam, bayangkan kita sedang berada di sebuah panggung yang besar dan semua orang sedang melihat ke arah kita dengan antusias. Tidak ada sorot mata menghakimi dan mereka benar-benar siap dengan senang hati mendengarkan apa yang ingin kita sampaikan.

Oh iya, ada satu quote dari Kak Cheryl yang jleb banget lho

“Bermimpi itu gratis, maka jangan pernah takut membayangkan diri kamu ada di puncak yang kamu mau”. 
- Cheryl Tanzil. 

So, untuk teman-teman yang merasa introvert, jangan patah semangat ya. Semua hal bisa dilatih kok. Percaya dan yakin sama kemampuan diri karena Allah tidak mungkin menciptakan kita tanpa potensi. 

Komentar

  1. 😍😍😍
    Sebagai peserta yg juga mengikuti acara ini, merasa sangat beruntung:)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Ecoenzyme dari Kulit Buah

Bismillah…. Pernah terpikir nggak kalau es buah yang biasa kita konsumsi untuk takjil, kulitnya ternyata bisa dimanfaatkan menjadi cairan multifungsi? Bukan hanya dijadikan kompos, kali ini saya akan berbagi cerita soal bagaimana sisa organik bisa dimanfaatkan sebagai  ecoenzyme  dan cara membuatnya.  Apa sih itu E coenzyme? Ecoenzyme  adalah sebuah larutan yang diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong dari Thailand dengan riset lebih dari tiga puluh tahun. Kemudian di sebarluaskan oleh Dr. Joean Oon, Director of the Center for Naturopathy and Protection of Families in Penang , Malaysia. Biasanya  ecoenzyme  ini terbuat dari kulit buah yang difermentasi dengan menggunakan larutan air dan gula. Tapi, bukan untuk diminum ya.  Hehe   Fungsi dari ecoenzyme  ini banyak banget, lho. Beberapa diantaranya : Pertama , Sebagai Cairan Pembersih Serbaguna.   Larutan  ecoenzyme  ini bisa dicampurkan dengan pem...

Renungan Diri Di Ramadan Masa Pandemi

Entah sudah hari ke berapa berdiam diri di dalam rumah demi kebaikan bersama. Membunuh waktu dengan melakukan banyak hal, meskipun terkadang rindu berkunjung ke rumah teman tetap tidak bisa dibendung.   “Kapan virus covid-19 ini akan musnah?” Mungkin itu pertanyaan semua orang dan bukan hanya aku, karena setiap hari seluruh media memberitakan dengan sudut pandang yang berbeda-beda, tapi efek setelah menontonnya selalu sama : semakin dipikirkan, semakin membuat resah. Hingga kemudian, aku teringat perkataan salah satu praktisi  mindfulness , untuk menarik nafas sejenak berpijak pada detik ini. Hadir dengan penuh sadar pada situasi yang sedang ku hadapi, lalu mulai merenung.…. Mungkin hari ini, aku sedang diajak untuk lebih lebar lagi membuka mata untuk melihat bahwa ada banyak kebaikan yang selama ini tidak aku sadari. Nikmat Allah bukan hanya dari seberapa banyak lembaran kertas di dalam dompet, bukan seberapa panjang digit angka di dalam rekening, bukan ...