Kemajuan teknologi membuat seseorang tidak perlu lagi panas-panas atau berbecek ria di pasar. Tinggal duduk manis, barang yang diinginkan sudah bisa sampai di depan rumah. Banyak kemudahan, nyatanya juga berbanding lurus dengan besarnya peluang kejahatan yang memanfaatkan kecanggihan era digital ini. Karena transaksi tak melibatkan proses tatap muka (kecuali bila menggunakan sistem COD), oknum yang mengaku sebagai penjual atau pembeli dapat melakukan tindak penipuan dengan mengirim foto produk atau bukti pembayaran palsu.
Berikut beberapa cara memastikan apakah toko online tempat kita membeli terpercaya atau tidak :
1. Cek Testimoni atau Komentar Dari Pembeli Lain
Toko yang terpercaya biasanya akan mengupload testimoni atau penilaian dari orang yang sudah berbelanja di sana. Tapi, perlu diingat bahwa testimoni sekarang juga bisa di palsukan. Oleh sebab itu jangan lupa cek komentar yang ada di setiap foto. Berhati-hatilah pula jika tidak ada satupun komentar disana. Artinya, kita harus melakukan pengecekan tahap dua.
2. Meminta Real Pict Dari Produk yang DIjual
Cara kedua adalah meminta real pict dari produk yang kita order. Namun hati-hati. Karena saat ini real pict juga bisa asal comot. Caranya adalah coba minta real pict dari pesanan kita. Misalkan kita beli 5 pcs hijab dengan warna yang sudah dipilih. Maka mintalah penjual untuk mengirim fotonya. Dari situ kita akan bisa melihatdan mencocokkan apakah produk yang akan kita beli benar-benar ada atau tidak.
3. Perhatikan Cara Dia Menjawab Pertanyaan
Jika kita seorang pembeli, bertanyalah sejelas-jelasnya mengenai produk karena itu adalah hak kita. Apalagi jika produk itu hanya bisa di lihat melalui foto. Tapi, ingat tetap bertanya dengan sopan ya hehe :)
Perhatikan deh cara dia menjawab. Biasanya olshop abal-abal akan menjawab dengan singkat. Misalkan “Iya Mbak” atau “Iya Kak” atau ketika ditanya pengiriman dari mana, mereka hanya menyebut “Jakarta” tanpa ada kesan akrab sama sekali. Memang ini tidak dapat menjadi patokan, tetapi karena para penipu ini memang produk yang dipajang tiak ada, maka mereka tidak akan bisa memberikan informasi secara detail. Jadi kita juga bisa memanfaatkannya untuk memastikan.
4. Agresif Urusan Transfer
Biasanya online shop akan memberikan totalan dan memberikan keterangan batas jam transfer tapi tidak memburu kita dengan pertanyaan “Kira-kira transfer jam berapa, Kak?” karena mereka pasti tidak hanya mengurus satu customer saja. Bahkan jika online shopnya sudah terkenal, biasanya produk mereka jadi rebutan, jadi mereka nggak akan takut kehilangan satu pembeli, karena sudah ada banyak pembeli yang antre di belakang kita untuk bisa mendapatkan barang tersebut.
5. Tidak Menanyakan Detail Pesanan
Karena target mereka memang segera mendapatkan uang kita, bukan pada apa yang (katanya) mereka jual, maka kita patut curiga jika mereka tidak menginfokan varian apa yang tersedia atau menanyakan varian apa yang kita mau.
6. Jangan Tergiur Ongkir
Jangan tergiur embel-embel free ongkir apalagi jika syarat dan ketentuannya tidak masuk akal. Contohnya : free ongkir dari bandung ke surabaya dengan membeli minimal 5 produk hijab yang per pcs nya hanya Rp.20.000. bisa bayangkan berapa untung mereka? Sedangkan ongkir bandung-surabaya hampir 30.000. Sungguh tidak masuk akal ya kan?
So, itu tadi sedikit sharing mengenai penipuan online yang berdasarkan pengalaman yang semoga nggak akan terjadi lagi sama siapapun hehe. Semoga kita dihindarkan Tuhan dari kejahatan macam ini ya? Aamiin
Komentar
Posting Komentar