Langsung ke konten utama

Rangkuman Kajian : Muslimah, Karir, dan Keluarga


Pemateri : Ustadzah Khadijah (Peggy Melati Sukma)  
Kamis 26 Juli 2018
Masjid Almillah Sidoarjo

Muslimah, Karir dan Keluarga : Bolehkan Muslimah Berkiprah?


Sebelum membahas mengenai tema diatas, mari terlebih dahulu memahami diri kita, sehingga nantinya kita akan lebih mudah menyesuaikan dan mengkorelasikannya dalam kehidupan sehari-hari. 

1. Manusia memiliki hawa nafsu, yaitu keinginan untuk memiliki semuanya, merasa selalu perlu lagi dan lagi, seakan tidak ada batasnya. Tujuan diciptakannya nafsu oleh Allah sebenarnya sebagai daya dorong agar kita bergerak. Contohnya untuk makan, kita butuh nafsu makan. Namun apabila hal ini tidak dikendalikan / dibiarkan, maka akan menyebabkan manusia berbuat jahat. Contohnya kisah Qabil dan Habil. (QS. Al-Maidah ayat 30-31). Begitu pula kejadian di palestina dimana israel tega membunuh wanita bahkan anak-anak karena dikuasai hawa nafsu untuk memiliki tanah, sumberdaya, kekuasaan, tahta dan lain sebagainya.

Jika kita menuruti hawa nafsu, maka hidup akan menjadi rumit karena kita tidak pernah puas dengan apa yang kita dapatkan.
Nafsu kemudian digosok oleh setan karena tugasnya memang menyesatkan manusia. Jika belum sesat maka belum dianggap benar dan beres pekerjaannya. Contohnya saja seperti kita mencuci baju. Jika ada noda membandel pasti kita akan terus berusaha menggosok baju tersebut. Begitu pula dengan setan. Ia tidak akan berhenti sampai ia dianggap berhasil membuat manusia sesat. Jika belum sampai tahap membunuh, maka manusia akan digoda untuk membenci, jika belum bisa pada tahap membenci, maka setidaknya orang tersebut akan dibuat agar menggunjing dan lain sebagainya. 

2. Maka sungguh berat ujian menjadi manusia karena susah dan senang merupakan ujian dari Allah. Mengapa disebut ujian? Sebab kelak akan dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu kita harus berusaha sekuat tenaga bila ingin menjadi muslim yang kaffah. Jangan tunggu hidayah tapi jemputlah hidayah dengan memohon kepada Allah, buka Al-qur’an yang merupakan petunjuk bagi manusia, isi akal kita dengan bacaan-bacaan yang baik lagi bermanfaat dan dzikir

3. Manusia diminta memohon kepada Allah dan hasilnya terserah Allah. Karena tidak ada yang bisa memaksa dan mengatur Allah. Kalau Allah bilang tidak, kita bisa apa? Jangan menjadi hamba yang menyuruh Allah. Contoh : kita minta jodoh dengan menyebutkan ibadah yang telah kita lakukan. Ibarat kita meminta tanaman pada tetangga tetapi kita memaksa. Kita harus sadar tanaman itu milik siapa. Apa kita berhak mengatur apa yang bukan milik kita? Begitu pula dengan adab meminta kepada Allah. Allah berfirman : Aku sesuai dengan perasangka hambaku. Ini sebenarnya peraturan keras bukan main-main. Karena manusia memang sering berprasangka kepada Allah apabila keinginannya belum diberi. Maka kita harus hati-hati. Jangan sampai Allah benar-benar mengabulkan prasangka buruk tersebut. 

4. Sebelum meminta kepada manusia, hendaknya mohon kepada Allah karena hati setiap orang ada dalam genggaman Allah. Ikhtiar itu penting tapi yang membuat sesuatu terjadi bukan karena ikhtiar kita melainkan ketetapan Allah atas kita. Contohnya saja kita ikhtiar meminta sesuatu pada tetangga, kita ikhtiar mengetuk pintunya 1 jam jika Allah tidak membukakan hati tetangga kita, maka pintu itu tidak akan pernah terbuka untuk kita. Maka ikhtiar itu wajib tapi hasilnya serahkan kepada Allah. Memang Allah maunya seperti itu. Tetap niatkan mencari ridho Allah maka nanti pada waktunya, Allah yang akan selesaikan semua masalah kita. 

5. Kita dilahirkan sebagai perempuan, kita diciptakan Allah maka harus mentaati peraturan Allah. Kita dimuliakan Allah dengan ditakdirkan sebagai perempuan. Semua orang di dunia ini lahir dari seorang perempuan, dimana ia merupakan pemelihara kehidupan. Allah menitipkan sumber kehidupan lewat kaum laki-laki sebagaimana nabi adam diciptakan, namun kita lah yang menjadi tempat berprosesnya awal mula kehidupan. Dari tanah, segumpal darah kemudian menjadi janin yang sempurna. Wanita dijadikan sebagai pemelihara kehidupan, maka ia istimewa. Tanpa dipelihara kehidupan akan hancur. Maka dari itu wanita harus sadar fungsi keutamaannya yaitu : mengandung, melahirkan, menyusui dan mendidik. Sebagaimana hadits yang artinya sebagai berikut :


Diceritakan kepada kami dari Abu al-Yaman dari Syu'aib dari al-Zuhriy berkata: Aku mendengar berita dari Salim bin Abdullah dari Abdullah bin Umar ra. sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: "Setiap kamu adalah pemimpin dan kamu akan dimintai pertanggungjawaban mengenai kepemimpinanmu. Seorang imam adalah pemimpin umat dan dia akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya, seorang isteri adalah pemimpin dalam rumah suami dan anaknya, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang tentang mereka, dan seorang hamba sahaya bertanggung jawab atas harta tuan (majikan)nya dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atasnya. Berkata bahwa aku mendengar pemimpin (penanggung jawab) atas harta ayahnya dan dia akan ditanyai mengenai kepemimpinannya, maka setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban mengenai kepemimpinannya (HR. Muttafaqun Alaih, dalam Imam Bukhari).
  

6. Wanita harus mampu menjadikan rumahnya terasa seperti surga (baiti jannati) dan tentu itu tidak mudah karena dirinya, anak dan suami harus nyaman. Tidak bisa hanya salah satu atau sebagian saja.

7. Lalu apakah wanita boleh berkiprah? Jawabannya boleh. Namun ada beberapa ketentuan yang harus ditaati. Dari masa ke masa, wanita berkiprah seperti para istri, anak dan sahabat nabi, namun mereka tidak kehilangan fungsinya sebagai ibu dan istri. Jangan berpikir bahwa perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi. Justru perempuan harus berpendidikan tinggi supaya bisa menggunakan ilmunya untuk dapat mencapai apa yang diperintahkan Allah melalui nabi yaitu sebagai perempuan yang dapat menciptakan baiti jannati yang tentunya tidak mudah tadi. 

8. Diantara aturan-aturan yang harus dipenuhi jika wanita ingin berkiprah antara lain : 


a. Kiprah atau karirnya tidak menyalahi kodrat / tidak menggugurkan fitrahnya sebagai perempuan. Contoh : karirnya tidak berupa pekerjaan yang menyebabkan dia tidak bisa hamil / menyusui / melahirkan atau kontrak kerja yang melarangnya untuk hamil padahal ia memilki suami. 

b. Mendapatkan izin dari wali (suami / orang tua) jika orang tua atau suami mengatakan tidak boleh atau diizinkan namun dengan syarat, dan itu tidak melanggar syari’at maka patuhi saja dengan niat mengharap ridho Allah. Sehingga di hati akan terasa ringan dan tidak ada beban. (lebih mudah ikhlas). contoh : suami melarang kita menjual kue karena berpotensi akan ada laki-laki yang datang ke rumah untuk membeli kue sedangkan mungkin posisi suami saat itu sedang bekerja, namun diizinkan jualan kue hanya khusus untuk pembeli perempuan. Maka jangan takut akan memperkecil peluang terjualnya kue kita. Jika kita niat mengharap ridho Allah, walaupun dijual hanya khusus untuk perempuan, 1000 prempuan pun bisa Allah datangkan untuk membeli kue tersebut.

c. Tidak membuka aurat
Sebisa mungkin usahakan untuk tidak membuka aurat. Jika kita sangat butuh pekerjaan, namun misalnya yang datang tawarannya adalah yang harus melepas jilbab, maka ketahuilah bisa jadi itu ujian bagi kita apakah kita berpegang teguh pada keimanan kita atau tidak. Jika kita tetap bertahan untuk mencari ridho Allah dengan tetap tidak mau menerima pekerjaan-pekerjaan demikian, maka Allah akan selesaikan nanti dengan caranya. Pokoknya jangan sampai kita mengorbankan keimanan kita untuk mengejar dunia. Kalau kita turut membuka aurot, mungkin dapat rezeki namun kita hanya berputar disitu saja, karena dalam praktiknya kita melanggar aturan Allah. 

d. Pekerjaan tersebut tidak tidak membuat kita berkhalwat dengan yang bukan mahram secara terus menerus. Kalaupun harus ada di situasi yang tidak ada pemisah antara laki-laki dan perempuan, maka pilih tempat yang terbuka dan ramai, tidak hanya berdua saja. 

e. Anak tidak boleh terlalaikan. Sekali saja anak protes, mengatakan ia merasa butuh dan kehilangan sosok ibu, maka kita harus itikhoroh, apakah pekerjaan ini sebaiknya lanjut atau tinggalkan. Jangan pernah takut untuk melaksanakan apapun yang Allah perintahkan karena Allah tidak mungkin menyia-nyiakan hamba-nya. Orang yang kafir saja terkadang masih Alah turuti kemauannya, apalagi kita yang beriman kepada Allah.

f. Pekerjaan tidak boleh menggugurkan ibadah kita kepada Allah
Karena percayalah tidak akan tenang hidup walaupun banyak uang. Karir tidak boleh menggadaikan iman. Kalau tidak, lebih baik mundur. 

9. Kalaupun harus memilih antara karir atau keluarga, selama masih bisa dijalankan, maka kalau bisa jangan tinggalkan total karir, tapi atur ulang supaya keduanya bisa seimbang, atur prioritas mana yang harus lebih ditambah porsinya, mana yang harus dikurangi. Namun jika harus memilih dan benar-benar harus memilih maka pilihlah yang paling Allah lihat dan tinggalkan yang paling tidak Allah lihat. Allah melihat hati dan amal perbuatan kita, dan Allah tidak melihat harta, rupa, uang dan lain sebagainya. Anggaplah itu jihad kita dalam meninggalkan apa yang tidak Allah sukai. 

10. Jangan ukur segala sesuatu dengan akal tapi ukurlah dengan keimanan. Misalnya kita mau beli mobil, maka kalau kita hanya memikirkan bagaimana mencari uang, tanpa meminta kepada Allah bisa jadi kita malah sakit bukan dapat mobil karena ketika sakit akan ingat Allah. Berbeda ketika kita melibatkan Allah dalam setiap langkah. 

11. Jika kita mendapat cobaan maka sikap kita : Imani sebaik-baiknya, jadilah orang yang sebaik-baiknya pada keadaan itu, minta perlindungan Allah dan hadapi keadaan tersebut.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Ecoenzyme dari Kulit Buah

Bismillah…. Pernah terpikir nggak kalau es buah yang biasa kita konsumsi untuk takjil, kulitnya ternyata bisa dimanfaatkan menjadi cairan multifungsi? Bukan hanya dijadikan kompos, kali ini saya akan berbagi cerita soal bagaimana sisa organik bisa dimanfaatkan sebagai  ecoenzyme  dan cara membuatnya.  Apa sih itu E coenzyme? Ecoenzyme  adalah sebuah larutan yang diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong dari Thailand dengan riset lebih dari tiga puluh tahun. Kemudian di sebarluaskan oleh Dr. Joean Oon, Director of the Center for Naturopathy and Protection of Families in Penang , Malaysia. Biasanya  ecoenzyme  ini terbuat dari kulit buah yang difermentasi dengan menggunakan larutan air dan gula. Tapi, bukan untuk diminum ya.  Hehe   Fungsi dari ecoenzyme  ini banyak banget, lho. Beberapa diantaranya : Pertama , Sebagai Cairan Pembersih Serbaguna.   Larutan  ecoenzyme  ini bisa dicampurkan dengan pem...

Public Speaking for Introvert

Kemarin saya ikut kelas public speaking online via zoom yang diselenggarakan oleh @lektur.co dan @dignitysocial dengan Speaker Kak Dita Soedarjo dan Kak Cheryl Tanzil bertema : Way For Introvert to Become Better at Public Speaking. Sewaktu membaca judulnya, saya menyadari bahwa tema ini sangat menarik dan tidak banyak diangkat, karena kepribadian introvert seringkali dikaitkan dengan  image  pendiam, pemalu dan lain sebagainya. Namun, ternyata banyak hal menarik yang saya temukan, lho. Anggapan bahwa introvert adalah pribadi yang cenderung pasif dan tidak bisa powerful  seperti kepribadian ekstrovert di masyarakat adalah hal yang benar-benar salah dan seharusnya dipatahkan. Jadi jangan sampai itu justru jadi  excuse  untuk tidak berkembang. Oleh sebab itu sangat penting untuk mengenal siapa sih sebenarnya diri kita. Bukan hanya sekadar nama, tanggal lahir dan golongan darah, lebih dari itu, kita harus tahu tentang kelebihan kita, apa yang k...

Renungan Diri Di Ramadan Masa Pandemi

Entah sudah hari ke berapa berdiam diri di dalam rumah demi kebaikan bersama. Membunuh waktu dengan melakukan banyak hal, meskipun terkadang rindu berkunjung ke rumah teman tetap tidak bisa dibendung.   “Kapan virus covid-19 ini akan musnah?” Mungkin itu pertanyaan semua orang dan bukan hanya aku, karena setiap hari seluruh media memberitakan dengan sudut pandang yang berbeda-beda, tapi efek setelah menontonnya selalu sama : semakin dipikirkan, semakin membuat resah. Hingga kemudian, aku teringat perkataan salah satu praktisi  mindfulness , untuk menarik nafas sejenak berpijak pada detik ini. Hadir dengan penuh sadar pada situasi yang sedang ku hadapi, lalu mulai merenung.…. Mungkin hari ini, aku sedang diajak untuk lebih lebar lagi membuka mata untuk melihat bahwa ada banyak kebaikan yang selama ini tidak aku sadari. Nikmat Allah bukan hanya dari seberapa banyak lembaran kertas di dalam dompet, bukan seberapa panjang digit angka di dalam rekening, bukan ...