Bismillah.…
Halo, Bagaimana kabarmu yang masih di rumah aja? Ku doakan semoga kamu tetap baik di tengah hingar-bingar berita mengenai virus corona alias covid-19 ini. Dan kalaupun kurang baik, semoga kamu segera dipertemukan dengan sesuatu yang membuatmu merasa jauh lebih baik.
Oke, hari ini aku mau sharing tentang finansial nih. Tenang, jangan kaget gitu dong. Hehe
Memang bahas finansial di saat kondisi sekarang jadi agak bikin pusing. Tapi, izinkanlah hari ini aku sharing sedikit ya….
Ketika banyak sekali orang yang cerita mengenai omset yang turun, banyak praktisi bagi-bagi tips bagaimana agar usaha kita tetep jalan, aku pribadi jadi sadar bahwa ternyata dana darurat dan dana pensiun itu penting banget ya, dan bahkan tetap harus disiapkan meskipun kita sangat merasa aman sekalipun.
Aku cukup sedih juga sih karena baru kenal dana darurat setelah lulus kuliah. Seharusnya kalau aku menyiapkannya lebih awal, mungkin sekarang lebih banyak yang bisa aku kumpulkan. Tapi, tidak apa. Untukmu yang belum punya darurat pun, sekarang belum terlambat.
Apa itu dana darurat?
Namanya aja dana darurat. Ia memang harus ada untuk “menyelamatkan” kita dari kejadian-kejadian yang nggak pernah kita duga. Misalnya, HP tiba-tiba hilang padahal besok ada presentasi dan semua data ada di situ, atau hal-hal penting lainnya yang mengharuskan kita menyediakan uang SEGERA! Termasuk saat krisis seperti ini.
Dana darurat ibarat pelampung yang akan menopang kita sembari kita mencari alternatif lain agar bisa selamat. maka benar saja jika idealnya minimal dana darurat adalah 3X nominal kebutuhan per bulan untuk single dan 6X nominal kebutuhan per bulan untuk yang sudah menikah dan 9X nominal kebutuhan per bulan untuk yang sudah menikah dan punya satu anak.
Gimana sih maksudnya?
Jadi, gini, kalo kebutuhanmu per bulan adalah tiga juta rupiah, dan kamu single, artinya dana darurat yang harus kamu siapkan, MINIMAL adalah sembilan juta rupiah. Dana ini nantinya akan menjadi tumpuan kamu untuk tiga bulan kedepan apabila hari ini kamu tiba-tiba harus mengalami hal tak terduga seperti PHK, sakit dan lain sebagainya.
Makin besar dana darurat kita, makin bagus. Dan pastikan ia mudah sekali dicairkan alias untuk dapat dipakai nggak perlu nunggu waktu yang lama.
Dengan punya dana darurat, secara mental kita pasti akan jauh lebih tenang dibandingkan kalau kita sama sekali nggak punya “pegangan”. Karena, seperti kata Reza Gunawan, manusia itu sangat butuh dengan kepastian dan sesuatu yang bisa dia prediksi. Jadi ketika ia berada di keadaan dimana semua serba tidak pasti, maka ia akan cemas dan khawatir.
Padahal, kondisi psikis akan berpengaruh lho pada sistem imun kita. Dan sistem imun inilah yang saat ini benar-benar harus dijaga agar kita tetap sehat.
Begitu pun dengan dana pensiun juga nggak kalah penting lho.
“Tapi kan aku masih muda. Masa tuaku masih berpuluh-puluh tahun lagi, jadi nanti dulu deh”
Hayo, siapa yang punya pikiran seperti itu? Hehe
Ingat ya, ada yang namanya inflasi. Jadi, 100 ribu hari ini, nilainya nggak akan sama dengan 100 ribu di masa depan. Kalau hari ini beli bakso dapat 10 mangkok, bisa jadi tahun depan cuma bakal dapat 5 mangkok saja dengan uang segitu. Jai, ayo sisihkan pendapatan kita secara konsisten untuk dan darurat dan dana pensiun sebelum harga kebutuhan semakin mahal, dan mumpung kebutuhan belum terlalu banyak.
Semoga, setelah ini kita makin sadar akan pentingnya “sedia payung sebelum hujan” dan bakal lebih bijak lagi setelah masa sulit ini terlewati. Aamiin
Tetap semangat ya!
Komentar
Posting Komentar