Langsung ke konten utama

Hati-Hati, 5 Kesalahan Ini Dapat Mengakibatkan Target Ramadhanmu Gagal!

Bismillah….

Hari-hari terakhir ramadhan #dirumahaja membuat saya bersyukur sekali. Alhamdulillah akhirnya punya banyak waktu untuk mengingat lagi, tentang target-target saya di bulan penuh ampunan ini.
Ada yang mengatakan “Orang yang gagal merencanakan, berarti dia sedang merencanakan kegagalan”.
Artinya, bila kita menginginkan sesuatu, maka kita harus punya perencanaan yang matang. Karena kalo kita tidak punya pegangan apa-apa alias cul-culan dan mengalir seperti air, sesungguhnya kita sedang mempersiapkan kegagalan yang nyata untuk diri kita.

Ketika target-target telah dibuat dan dijalani, sekarang coba deh periksa lagi rencana ramadhanmu. Sudah puaskan dengan progress-nya? Jika belum, yuk evaluasi lagi. Mumpung masih ada beberapa hari yang bisa kita perbaiki.

Ini dia beberapa kesalahan yang sering dilakukan ketika kita memiliki target , jangan-jangan salah satunya sering kita lakukan? Ups!

1. Tidak Realistis dan Masuk Akal
Lihat lagi, apakah target ramadhan kita sudah realitis atau hanya keinginan yang muluk-muluk? Jangan-jangan hari-hari kemarin gagal karena kita halu. Misalnya, kita ingin bisa khatam 30 juz dalam satu hari, sedangkan di luar ramadhan kita sangat jarang membaca Al-Qur’an. Tentu ini tidak masuk akal, karena untuk bisa khatam, diperlukan manajemen waktu yang baik.

2. Tidak Jelas atau Tidak Spesifik
Target ramadhan harus jelas dan rinci, kalau perlu kita sertakan juga langkah-langkah untuk bisa mencapai target itu. Contoh : kita ingin mendapatkan pahala yang banyak. Jika hanya berhenti di kalimat itu, tentu kita akan bingung.
Yang benar, kita harus menambahkan keterangan setelahnya : Aku ingin mendapat pahala banyak dengan memperbanyak sedekah setiap hari, mengaji satu hari satu juz, dan merutinkan sholat dhuha.

3. Sekadar Ingin dan Tidak Benar-Benar Memperjuangkan
Menahan lapar, haus dan juga hawa nafsu itu berat, dan menjalankan langkah untuk mencapai target di tengah kondisi demikian pasti lebih berat lagi. Jika kita sekadar punya target tapi tidak benar-benar melakukan aksi untuk mencapai target itu, ya sama saja bohong dong. Ingat, target hanya bisa tercapai jika kita menempuhnya dengan do’a dan ikhtiar. Kalau cuma rebahan aja, ya mana mungkin bisa?

4. Terlalu Banyak Berpikir dan Tidak Melakukan Apa-Apa
Bagaimana kalau nanti begini? Bagaimana nanti kalau begitu? Pikiran-pikiran negatif ini jika tidak kita lawan, pelan-pelan akan membelenggu kita. Yang ada jadi mager deh. Padahal pahala sedang Allah tumpahkan di bulan ini. Jadi, ayo segera bangun, lakukan kegiatan yang bisa membuatmu semakin dekat dengan target, dan jangan kasih kendor! 

5. Tidak Singkron Antara yang Diinginkan dengan yang Dilakukan
Ingin bisa hafal juz 30 tapi hobi scrolling instagram terus? ya pantas kalau target kita hanya berakhir sebagai angan kosong. Mengejar sebuah target maupun impian, sejatinya adalah mematikan apa yang kita lakukan tidak keluar dari arah menuju tujuan kita. Kita kan tidak punya alat Doraemon yang bisa merubah takdir sekejap mata. Hehe
Empat minggu adalah waktu yang angat singkat, jadi pastikan kegiatan yang kita lakukan ada hubungannya dengan target yang sudah kita susun.

Itu dia lima kesalahan yang sering dilakukan seseorang dalam mencapai target. Semoga kita bukan termasuk yang melakukannya ya, kalaupun pernah melakukannya, segera lakukan muhasabah dan cepatlah berbenah. insyaAllah masih ada waktu. Jangan lupa juga minta kepada Allah kemudahan dan kelancaran dalam langkah-langkah kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Ecoenzyme dari Kulit Buah

Bismillah…. Pernah terpikir nggak kalau es buah yang biasa kita konsumsi untuk takjil, kulitnya ternyata bisa dimanfaatkan menjadi cairan multifungsi? Bukan hanya dijadikan kompos, kali ini saya akan berbagi cerita soal bagaimana sisa organik bisa dimanfaatkan sebagai  ecoenzyme  dan cara membuatnya.  Apa sih itu E coenzyme? Ecoenzyme  adalah sebuah larutan yang diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong dari Thailand dengan riset lebih dari tiga puluh tahun. Kemudian di sebarluaskan oleh Dr. Joean Oon, Director of the Center for Naturopathy and Protection of Families in Penang , Malaysia. Biasanya  ecoenzyme  ini terbuat dari kulit buah yang difermentasi dengan menggunakan larutan air dan gula. Tapi, bukan untuk diminum ya.  Hehe   Fungsi dari ecoenzyme  ini banyak banget, lho. Beberapa diantaranya : Pertama , Sebagai Cairan Pembersih Serbaguna.   Larutan  ecoenzyme  ini bisa dicampurkan dengan pem...

Public Speaking for Introvert

Kemarin saya ikut kelas public speaking online via zoom yang diselenggarakan oleh @lektur.co dan @dignitysocial dengan Speaker Kak Dita Soedarjo dan Kak Cheryl Tanzil bertema : Way For Introvert to Become Better at Public Speaking. Sewaktu membaca judulnya, saya menyadari bahwa tema ini sangat menarik dan tidak banyak diangkat, karena kepribadian introvert seringkali dikaitkan dengan  image  pendiam, pemalu dan lain sebagainya. Namun, ternyata banyak hal menarik yang saya temukan, lho. Anggapan bahwa introvert adalah pribadi yang cenderung pasif dan tidak bisa powerful  seperti kepribadian ekstrovert di masyarakat adalah hal yang benar-benar salah dan seharusnya dipatahkan. Jadi jangan sampai itu justru jadi  excuse  untuk tidak berkembang. Oleh sebab itu sangat penting untuk mengenal siapa sih sebenarnya diri kita. Bukan hanya sekadar nama, tanggal lahir dan golongan darah, lebih dari itu, kita harus tahu tentang kelebihan kita, apa yang k...

Renungan Diri Di Ramadan Masa Pandemi

Entah sudah hari ke berapa berdiam diri di dalam rumah demi kebaikan bersama. Membunuh waktu dengan melakukan banyak hal, meskipun terkadang rindu berkunjung ke rumah teman tetap tidak bisa dibendung.   “Kapan virus covid-19 ini akan musnah?” Mungkin itu pertanyaan semua orang dan bukan hanya aku, karena setiap hari seluruh media memberitakan dengan sudut pandang yang berbeda-beda, tapi efek setelah menontonnya selalu sama : semakin dipikirkan, semakin membuat resah. Hingga kemudian, aku teringat perkataan salah satu praktisi  mindfulness , untuk menarik nafas sejenak berpijak pada detik ini. Hadir dengan penuh sadar pada situasi yang sedang ku hadapi, lalu mulai merenung.…. Mungkin hari ini, aku sedang diajak untuk lebih lebar lagi membuka mata untuk melihat bahwa ada banyak kebaikan yang selama ini tidak aku sadari. Nikmat Allah bukan hanya dari seberapa banyak lembaran kertas di dalam dompet, bukan seberapa panjang digit angka di dalam rekening, bukan ...